Tema 2

Tema 2 Berkenalan dengan Linkungan Sekitar

1. Berkenalan dengan Alam

Bumi kita sudah sangat tua dan banyak mengalami kerusakan. Pemanasan global (global warming), efek rumah kaca, polusi udara, air, dan tanah merupakan contoh yang dapat merusak bumi. Proses perkembangan bumi sebagai pembabakan sejarah berdasarkan ilmu geologi dibagi ke dalam empat zaman, antara lain:

a. Zaman Arkaekum/Arkeozoikum

Zaman Arkaekum merupakan zaman tertua yang berlangsung sekitar 2.500 juta tahun lalu. Pada zaman ini, keadaan bumi belum stabil.

b. Zaman Primer/Paleozoikum

Paleozoikum atau zaman hidup tua telah berlangsung sekitar 340 juta tahun lalu. Pada zaman ini, mulai ada tanda-tanda kehidupan yang ditandai dengan kemunculan makhluk hidup berupa organisme bersel satu. 

c. Zaman Sekunder/Mesozoikum

Zaman Mesozoikum adalah zaman hidup pertengahan yang sudah berlangsung sekitar 140 juta tahun silam. Pada zaman ini muncul hewan-hewan reptil besar seperti dinosaurus/Zaman reptil.

d. Zaman Hidup Baru/Neozoikum

Pada zaman hidup baru dapat dibedakan menjadi dua zaman antara lain:

Zaman tersier terjadi sekitar 60 juta tahun yang lalu. Pada zaman ini dinosaurus telah punah dan mulai berkembang jenis binatang menyusui atau mamalia.

Zaman kuartier mulai terdapat tanda-tanda kehidupan manusia. Pada zaman ini merupakan zaman terpenting bagi kemunculan aktivitas manusia

Alam merupakan sumber dari kebutuhan yang dibutuhkan oleh manusia. interaksi antara kalian sebagai manusia dan lingkungan juga dapat menimbulkan konsekuensi berupa pencemaran lingkungan sebagai dampak negatif. Berikut merupakan beberapa contoh pencemaran sebagai akibat interaksi manusia dengan alam yang bersifat merusak:

Pencemaran Udara

Pencemaran udara dapat terjadi karena emisi gas yang dihasilkan selama proses pembakaran. Akumulasi emisi gas mengakibatkan pancaran panas matahari terperangkap di lapisan udara bumi, sehingga terjadi kenaikan suhu di permukaan bumi.

Pencemaran Air

Tingginya konsentrasi zat-zat berbahaya yang terkandung dalam zat air mengakibatkan pencemaran air. Pencemaran air dapat terjadi karena penggunaan bahan peledak untuk menangkap ikan, dan limbah industri yang dibuang sembarangan.

Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah disebabkan karena tanah kehilangan komponen penting sebagai daya dukungnya. Penggunaan pestisida yang berlebih dan pembuangan limbah industri ke tanah.

2. Berkenalan dengan Masyarakat

A. Pengertian Interaksi Sosial

Secara umum, interaksi sosial merupakan suatu proses dalam bertindak dan bereaksi dengan keberadaan orang-orang yang berada di sekitar kita.

Menurut Goffman, studi tentang bentuk-bentuk interaksi sosial yang tampaknya tidak signifikan sebenarnya sangat penting dalam sosiologi. Terdapat tiga alasan yang mendasari pernyataan tersebut. Pertama, rutinitas sehari-hari kita. Kedua, studi tentang kehidupan sehari-hari mengungkapkan kepada kita bagaimana manusia dapat bertindak secara kreatif untuk membentuk realitas. Ketiga, mempelajari interaksi sosial dalam kehidupan sehari-hari, menyoroti sistem dan institusi sosial yang lebih besar.

B. Syarat Interaksi Sosial

Kontak sosial

Kontak sosial merupakan keterlibatan antara seseorang dan individu lain, atau antarkelompok. Contoh dari kontak secara verbal dapat berupa percakapan, debat, kuliah, pidato, dan seminar.

Kontak langsung (primer) adalah kontak yang secara langsung terjadi tatap muka (tanpa perantara). seperti memberikan sapaan kepada orang lain, berjabat tangan, berbincang, dan berdiskusi. 

Kontak tidak langsung (sekunder) meningkat semenjak kemunculan media berbasis elektronik yang dapat diakses menggunakan internet.

Komunikasi

Komunikasi adalah suatu proses dalam menyampaikan pesan dari penyampai pesan (komunikator) kepada penerima pesan (komunikan). Komunikasi terjadi dan berlangsung jika individu menyampaikan suatu rangsang (stimulus) yang dapat direspon atau dijawab oleh individu lain yang dituju.

C. Bentuk Interaksi Sosial

Interaksi Sosial Asosiatif

Interaksi sosial asosiatif adalah bentuk interaksi sosial yang positif karena mengarah pada kesatuan.

a) Kerjasama

Kerjasama adalah bentuk interaksi yang utama dari suatu proses interaksi sosial asosiatif, karena dilakukan untuk memenuhi suatu kepentingan atau kebutuhan bersama-sama. 1) Bargaining, 2) Coalition (Koalisi), 3) Joint Venture, 4) Cooptation (Kooptasi).

b) Akomodasi

Akomodasi adalah suatu proses seorang individu atau kelompok dalam tahap penyesuaian akibat pertentangan yang terjadi sebelum akomodasi, dalam rangka mengatasi ketegangan. 1) Toleration (toleransi), 2) Coercion (koersi), 3) Arbitration (perwasitan), 4) Mediation (mediasi), 5) Conciliation (konsiliasi).

c) Asimilasi

Asimilasi merupakan pembaruan dari dua kebudayaan yang disertai dengan suatu ciri khas kebudayaan asli yang hilang, sehingga terbentuk kebudayaan baru.

d) Akulturasi

Akulturasi adalah percampuran kebudayaan.

Interaksi Sosial Disosiatif

Interaksi sosial disosiatif memiliki hasil akhir yang negatif atau berujung pada perpecahan antar individu maupun kelompok.

a) Persaingan

Persaingan atau kompetisi timbul dari dua individu atau lebih dengan saling memperebutkan suatu yang jumlahnya terbatas, sehingga memungkinkan untuk melakukan segala cara.

b) Kontravensi

Kontravensi adalah suatu proses sosial yang terjadi di dalam persaingan dan pertentangan atau konflik.

c) Pertentangan/Konflik

Sosial Konflik sering terjadi dengan disertai berbagai ancaman dan kekerasan.

d. Pembentukan Karakteristik Budaya (Kebiasaan) Masyarakat Daerah

kebudayan adalah segala sesuatu yang tercipta dan dimiliki oleh seorang manusia pada saat berinteraksi secara bersama-sama. Kebudayaan membentuk individu untuk memandang dunia dengan caranya.

  Pembiasaan Diri untuk Melestarikan Lingkungan. Banyak cara untuk melestarikan lingkungan, seperti:

- Menanam pohon agar udara lebih baik

- Melakukan pengaturan siklus hidrologi untuk menjaga ketersediaan air

- Menggunakan pupuk organik agar tanah lebih sehat

Aktivitas Manusia Zaman Praaksara. 

Secara garis besar, zaman praaksara dapat dibagi menjadi: Paleolithikum, Mesolithikum, Neolithikum dan Perundagian / Logam 

Paleolithikum, Manusia pada masa ini hidup berpindah-pindah dengan berkelompok. Mereka hidup berpindah-pindah dan menghuni gua-gua serta cerukan. Manusia pada masa ini masih berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana. Tentu saja ketika berburu dan mengumpulkan makanan perlu alat, antara lain:

Mesolithikum, Pada masa ini manusia masih berburu dan mengumpukan makanan, namun sudah tingkat lanjut yang bergantung pada faktor alam. Faktor-faktor tersebut antara lain: kesuburan, iklim dan terdapatnya sumber makanan (hewan dan tumbuhan).

Mereka sudah mulai menetap cukup lama di gua-gua (abris sous roche) dan cerukan di tepi pantai. Mereka yang tinggal dipantai meninggalkan jejak yaitu berupa sampah dapur berupa kulit kerang atau disebut kjokkenmoddinger. Namun, tradisi berpindah dan mengumpukan makanan masih dominan dan menjadi aktivitas keseharian mereka. Alat-alat yang digunakan masih sama dengan masa sebelumnya namun sudah lebih halus.

Neolithikum, Manusia pada masa ini sudah tidak berpindah-pindah lagi. Pada masa ini mereka sudah mulai dapat bercocok tanam dengan membuka lahan baru. Pada masa ini mulai ada pola-pola perkampungan dan sudah hidup menetap secara berkelompok dengan beberapa keluarga. Mereka terbiasa bekerja sama dengan dipimpin oleh seorang pemimpin di perkampungan. 

Komunikasi pun sudah lebih baik karena penggunaan bahasa sudah menciptakan komunikasi yang berkembang menjadi bahasa yang berkembang hingga saat ini. Karena bercocok tanam tentu saja alat yang digunakan juga berbeda, antara lain: beliung persegi, kapak lonjong, kapak batu, mata panah, mata tombak dan alat obsidian

Adapun peninggalan pada masa mesolithikum yaitu: menhir, dolmen, sarkofagus, kubur berundak, peti kubur batu, palung, lesung batu dan patung-patung batu

Perundagian, Perundagian berasal dari kata dasar undagi, yang dalam bahasa Bali artinya seseorang atau sekelompok orang atau golongan masyarakat yang mempunyai keterampilan dan/atau kepandaian suatu jenis usaha tertentu dalam membuat gerabah, perhiasan dari kayu/sampan/batu.

Manusia pada zaman ini sudah tidak lagi berpindah. Manusia sudah mengenal teknik dalam mengecor logam. Perhiasan-perhiasan diciptakan beraneka ragam seperti cincin, gelang, kalung, penutup lengan dan sebagainya. Manusia juga sudah ulung dalam berlayar. Perdagangan pun dilakukan dengan sistem barter atau tukar menukar. Barang-barang yang laku kala itu adalah nekara perunggu dan perhiasan-perhiasan dari logam dan manik-manik.

Mengenal Leluhur Bangsa Indonesia. Asal-usul leluhur berdasarkan bukti arkeologis dapat dibagi menjadi: bukti linguistik (kebahasaan), bukti arekologis dan bukti genetik yang ditemukan.

Berdasarkan kepada bukti linguistik (kebahasaan) para ahli menduga bahwa orang-orang yang menggunakan bahasa Austronesia di kepulauan Indonesia sama dengan yang ada di daerah Pasifik Barat Daya.

Berdasarkan kepada bukti arkeologis para ahli berdasarkan kepada bukti terbaru berpendapat bahwa leluhur bangsa Indonesia berasal dari daerah sekitar Taiwan dan menamakan teorinya dengan Out of Taiwan.

Berdasarkan kepada bukti genetika menunjukkan di daerah kepulauan Indonesia sudah didiami oleh penduduk sebelum bangsa Austronesia datang bermigrasi dari Taiwan. 

Diaspora Bangsa Indonesia. Kalian pasti pernah dengar lagu “Nenek Moyangku Seorang Pelaut” kan? Pada catatan sejarah, bangsa Indonesia tercatat pandai dalam mengarungi samudra, jadi lagu tersebut bukan hanya isapan jempol belaka.

Pembangunan Berkelanjutan, Pembangunan berkelanjutan merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan masa kini dengan meminimalkan dampak buruk terhadap lingkungan sehingga kualitas kehidupan saat ini tidak terganggu dan sumber daya alam akan tetap terjaga untuk menopang kehidupan generasi mendatang.

Karakteristik pembangunan berkelanjutan berbeda dengan pembangunan lainnya yakni:

- setiap tindakan harus memperkirakan dampak terhadap kesehatan dan kelestarian lingkungan hidup


- mendorong perilaku manusia yang mendukung pemanfaatan dan manajemen sumber daya alam secara berkesinambungan

- menjunjung tinggi rasa tanggung jawab terhadap alam

- berperan aktif dalam menjaga alam dalam melakukan kegiatan sosial dan ekonominya

Berdasarkan hasil Deklarasi SDGs terdapat 17 tujuan pembangunan berkelanjutan yang kemudian dikelompokan menjadi 4 pilar, yaitu: pilar sosial, pilar ekonomi, pilar lingkungan hidup dan pilar tata kelola

Kelangkaan dan Kebutuhan Manusia yang Tidak Terbatas. Kelangkaan terjadi ketika sumber daya alam yang tersedia tidak dapat memenuhi kebutuhan manusia. Karena manusia hampir tidak pernah puas dan tidak mampu mengimbangi ketersedian sumber daya. Kelangkaan apa saja yang dapat terjadi?

Berikut ini macam macam kelangkaan: Kelangkaan Sumber Daya Alam, Kelangkaan Tenaga Kerja, Kelangkaan Modal, dan Kelangkaan Keterampilan Kewirausahaan